UNB adakan Orasi Ilmiah Guru Besar dan Wisuda Program Magister serta Sarjana Ke-32
Sabtu, 12 Oktober 2024 di Gedung Auditorium Universitas Nusa Bangsa (UNB), merupakan hari bersejarah dan berbahagia bagi civitas serta orang tua dari wisudawan dan wisudawati Universitas Nusa Bangsa. Bertambah satu orang Guru Besar UNB, terlahir sebagai Profesor dalam bidang ilmu Silvikultur Tropika, Prof. Dr. Ir. Luluk Setyaningsih, S.Hut., M.Si., IPU. menyampaikan Orasi Ilmiah dalam acara Pengukuhan Jabatan Guru Besar, serta merupakan kebanggaan juga bagi UNB yang telah meluluskan 171 wisudawan/wati yang dilantik dalam acara Wisuda Program Magister dan Sarjana Universitas Nusa Bangsa (UNB) ke-32.
Acara dihadiri oleh undangan seperti perwakilan dari LLDikti Wilayah IV, perwakilan Wali Kota Bogor, PJ Bupati Kabupaten Bogor, GM PT ANTAM, Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. Krystop Obidzinski dan kolega Guru Besar. Diawali dengan pembukaan acara oleh Ketua Senat, dan dilanjutkan pidato Rektor UNB Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. Pada pidatonya, Budi Mulyanto menyampaikan bahwa guna menghadapi era perubahan sekarang ini, wisudawan wisudawati senantiasa menggunakan kemampuan yang dimiliki. “Para lulusan harus berkemampuan Learning agility atau pembelajar handal. Selalu mau belajar hal-hal baru. Pembelajar handal bisa adaptasi terhadap perubahan, turbulensi yang terjadi, ketidakpastian yang luar biasa, kompleksitas dan ambiguitas tinggi, yang tanda tandanya sudah muncul saat ini”, ucap Budi.
Lebih lanjut Budi Mulyanto menyampaikan, saat ini untuk menghadapi masa depan yang dinamis, cakap dalam akademik saja tidaklah cukup. Di masa depan, dibutuhkan sosok manusia yang luwes, adaptif, inovatif, memiliki daya konektifitas yang tinggi dengan dunia luar jika ingin menjadi pemenang dalam tantangan perubahan jaman yang penuh perubahan. Ketua Yayasan PKMK Nusantara Ir. Doddy Imron Cholid, M.S. turut hadir memberikan sambutan dan mengucapkan selamat berbahagia. Semoga ilmu yang telah diperoleh dapat diamalkan, dengan harapan kelak saudara-saudara menjadi anggota masyarakat yang terampil, tanggap dan cerdas, serta mempunyai integritas dan tanggung jawab yang kuat. Ilmu pengetahuan yang telah diperoleh hendaknya terus dikembangkan, jadilah pribadi yang penuh ide dan berdaya saing kuat, kreatif dan inovatif di semua bidang yang kita pilih, karena persaingan semakin berat kedepan. Jangan mudah berpuas diri, terus belajar dari siapapun itu, berkarya dan bekerja dengan hati yang Ikhlas untuk mencapai tujuan.
Sesi berikutnya, Orasi ilmiah Guru Besar UNB, Prof. Dr. Ir. Luluk Setyaningsih, S.Hut., M.Si., IPU., Guru Besar tetap Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa pada bidang Silvikultur Tropika menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul: “Potensi Fitoremediasi Oleh Kolaborasi Habitus Pohon Dan Fungi Mikoriza Arbuskula Dalam Mendukung Kebijakan Reklamasi Lahan Pasca Tambang pada Kawasan Hutan”.
Prof. Dr. Ir. Luluk Setyaningsih, S.Hut., M.Si., IPU. menyoroti penambangan sumberdaya mineral selain berkontribusi terhadap pendapatan negara, juga telah menyebabkan kerusakan ekstrem pada tanah, memunculkan lahan dengan kelupasan cukup dalam, hilangnya vegetasi, hilangnya biodiversitas mikroba dan fauna lainnya, pemadatan tanah, hamparan tailing, juga berpotensi tertimbunnya limbah yang mengandung unsur-unsur tertentu dalam konsentrasi yang berbahaya. Dengan karakternya yang demikian, akankah lahan bekas tambang yang dahulunya berupa hutan, dapat pulih kembali menjadi hutan??.
Tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi upaya rehabilitasi dan reklamasi hutan. Revegetasi, semestinya tidak hanya diarahkan untuk peningkatan tutupan hijau pada lahan pasca tambang tetapi juga sekaligus ditujukan untuk kegiatan remediasi, atau fitoremediasi menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan, yaitu upaya membersihkan cemaran lahan/media dengan melakukan penanaman.
Tanaman diketahui mempunyai mekanisme melakukan penyerapan logam, sementara Mikroba simbiotik, Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun Kolaborasi mikroba simbiotik, FMA dengan tanaman habitus pohon/tanaman hutan dalam kegiatan fitoremediasi pada area reklamasi lahan pasca tambang dalam kawasan hutan masih terbatas dilaporkan.
Luluk menyebutkan, aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada media tailing terpapar Pb berpengaruh kuat terhadap toleransi, adaptasi dan kemapuan remediasi tanaman hutan yang memiliki ketergantungan asosisi dengannya. Asosiasi FMA terbukti mempengaruhi pertumbuhan semai hutan pada lahan tailing. “Keberadaan mikoriza telah meningkatkan kemampuan tanaman hutan dalam melakukan remediasi timbal. Informasi ini juga memberikan keyakinan bahwa kolaborasi FMA dengan jenis habitus pohon sangat berpotensi sebagai fitoremediasi timbal” kata Luluk. Praktik reklamasi lahan pasca tambang dengan pendekatan komprehensif dan perawatan yang intens, telah memunculkan optimisme terjadinya perubahan menuju perbaikan kualitas lahan, pemulihan tutupan lahan, terbentuk strata vertikal vegetasi, pemulihan biodiversitas, terkendalinya erosi dan sedimentasi juga cemaran.
Selamat kepada Guru Besar UNB beserta Wisudawan dan Wisudawati, semoga ilmu yang saudara dapatkan selama belajar di Universitas Nusa Bangsa ini menjadi ilmu yang bermanfaat bagi diri saudara, masyarakat, dan bagi Bangsa Indonesia