Implementasi Kerja Sama, UNB Gelar Acara Gerakan Tanam Benih Unggul Pajale serta Semnas
unb.ac.id. Bogor-Dalam rangka implementasi kerja sama antara Universitas Nusa Bangsa (UNB) dengan Kementerian Pertanian RI serta Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI), ketiga instansi menggelar acara Gerakan Tanam Benih Unggul PAJALE (Padi, Jagung dan Kedele) dan dilanjutkan dengan Seminar Nasional dengan judul “REFORMA AGRARIA UNTUK PENUMBUH-KEMBANGAN SMART FARMING PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (PAJALE) GUNA MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN NASIONAL”. Acara dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Februari 2023 bertempat di Gedung Auditorium UNB. Pada acara tersebut, hadir narasumber terkemuka yaitu Bapak Dr. Ir. Suwandi, M.Si (Dirjen Tanaman Pangan, Kementan RI), Ir. Doddy Imron Cholid, M.S. (Ketua Yayasan PKMK Nusantara), Ir. Yuris Tiyanto, M.M. (Direktur Aneka Kacang dan Umbi), Dr. Ir. Yunus Arifien, M.Si. (Rektor Universitas Nusa Bangsa), Prof. Dr. Ir. Ali Zum Mashar, M.Si., M.Sc, I.B. (Ahli Pemulia Aneka Tanaman Pangan Unggulan). Acara dibuka oleh Rektor UNB Dr. Ir. Yunus Arifien, M.Si., disambut oleh Dr. Ir. Retno Sri Endah Lestari M.Sc. Ph.D., ketua Yayasan PKMK Nusantara Bapak Ir. Doddy Imron Cholid, M.S. Acara diikuti oleh para undangan dari dalam maupun dari luar UNB termasuk mahasiswa UNB.
Acara diawali dengan menanam benih unggul PAJALE di kebun percobaan UNB. Gerakan Tanam Benih Unggul PAJALE diadakan untuk mempercepat peningkatan luas tambah tanam padi, jagung, kedelai dan kualitas data. “Dalam menghadapi tantangan pertanian saat ini kita perlu melakukan terobosan terobosan baru dalam teknologi pertanian yang inovatif, efektif dan efisien” kata Suwandi. Harapannya, pada seminar ini menghasilkan inovasi dan ide-ide kreatif yang dapat ditindaklanjuti sampai ke tingkat lapangan. Pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan juga menyampaikan bahwa Reforma Agraria merupakan penataan struktur, penanganan kepemilikan dan pemanfaatan yang berkeadilan. Keadilan dan penguasaan lahan harus ditata dengan adil untuk memberdayakan petani Indonesia sehingga petani menjadi sejahtera dan berdampak pada ketahanan pangan nasional. “Ruang lingkup reforma agraria antara lain penataan aset, penataan akses (teknologi, modal). Dampak belum optimal reformasi agraria antara lain ketimpangan penguasaan lahan, konflik lahan, hingga kemiskinan, ini harus diperkuat untuk merealisasikan ketahanan pangan” imbuh Doddy.
Yunus Arifien menyampaikan bahwa solusi atas tantangan ketahanan pangan salah satunya dengan penerapan teknologi smart farming dimana seluruh proses pertanian dikombinasikan dengan teknologi digital. Salah satu bentuk aplikasinya yaitu teknik irigasi dan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dan aplikasi drone untuk pemupukan cair, penyemprotan fungisida. Pada kesempatan tersebut, Yuris mengingatkan kepada generasi muda termasuk para mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengembangan kedelai dengan ikut mendampingi program Kementan baik melaui pendampingan kepada petani maupun melalui penelitian. Pada kesempatan tersebut, Ali juga menyampaikan bahwa kunci di kemandirian pangan desa adalah kecepatan dalam produksi, produktivitas tinggi tanaman, kesuburan lahan terjaga keberlanjutan, presisi, akurasi, dan efisiensi dalam produksi dan distribusi.
Acara berlangsung dengan lancar, harapannya implementasi kerja sama tersebut dapat berlanjut dan memberikan dampak positif antar instansi serta masyarakat.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!