PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN KEPADA KELOMPOK TANI HUTAN ‘RIMBA LESTARI’ DALAM AGROFORESTRY LAHAN MIRING DI KAMPUNG NYUNGCUNG DESA MALASARI, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR
unb.ac.id. Kampung Nyungcung berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, memiliki kesepakatan dengan pihak TNGHS dalam pengelolaan Kawasan zona pemanfaatan. Lahan yang telah disepakati telah ditumbuhi tegakan pinus berumur 20 tahun dengan kondisi topografi miring dengan kelerengan rata-rata 50%. Kawasan zona pemanfaatan ini boleh dikelola oleh masyarakat akan tetapi tegakan pinus tidak boleh ditebang karena memiliki fungsi konservasi tanah dan air. Oleh karenanya agar masyarakat memperoleh manfaat yang maksimal pengelolaan Kawasan seperti ini menggunakan system agroforestry, yaitu penanaman campuran antara tanaman berkayu dan tanaman pertanian.
Masyarakat telah melakukan banyak studi bersama pihak Universitas Nusa Bangsa (UNB) maupun pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KemenLHK), mengenai tanaman apa yang sesuai untuk dibawah tegakan pinus, maka dipilihlah tanaman kopi. Di beberapa wilayah di Jawa Barat, seperti di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung dan di daerah Cisarua – Bogor telah menunjukkan hasil panen kopi di bawah tegakan pinus. Keberhasilan panen kopi daerah lain tersebut, akan diterapkan pada Kampung Nyungcung, dan berharap daerah ini kedepannya bisa mejadi sentra produksi kopi.
Melihat kondisi masyarakat yang demikian, maka UNB menyusun kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, dengan beberapa tahapan kegiatan yaitu penyuluhan kepada anggota KTH Rimba Lestari dengan materi Teknik Penanaman di Lahan Miring, serta materi Budidaya Tanaman Kopi di bawah Tegakan Pinus dengan Sistem Agroforestry. Diharapkan masyarakat memperoleh pencerahan dalam mengelola lahan sehingga memberikan hasil yang maksimal. Tahapan selanjutnya, UNB menyerahkan sejumlah bibit tanaman kopi dan tanaman buah-buahan untuk ditanam pada kawasan hutan dan di lahan kebun milik masyarakat.
Kegiatan PKM tahap pertama yaitu penyuluhan telah dilakukan pada hari Kamis, tgl 8 Desember 2022. Penyuluhan dihadiri oleh anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Lestari sejumlah 22 orang. Pemateri pertama adalah Bapak Rosario Reza, S.Hut, tenaga ahli dari BPDAS Citarum-Ciliwung. Beliau menyampaikan tentang Teknik-teknik penanaman di lahan miring yang dikenal dengan system terasering. Materi penyuluhan kedua disampaikan oleh Bapak Sunardi, SP., MP, yaitu dosen Fakultas Pertanian UNB yang menyampaikan materi tentang Budidaya Tanaman Kopi di bawah Tegakan Pinus. Penyuluhan ini dibuka oleh Ketua Tim PKM UNB, ibu Kustin Bintani M, S.Hut., M.Si. Kustin menyampaikan dalam sambutannya bahwa UNB akan bersinergi dengan masyarakat khususnya di Kampung Nyungcung agar masyarakat sejahtera dengan pengelolaan Agroforestry, slogan untuk masyarakat Kampung Nyungcung: Leuweung Hejo, Masyarakat Ngejo, yang artinya jika hutan lestari, tetap hijau dan terjaga keberadaannya maka masyarakat juga dapat hidup sejahtera, aman dan tentram.
Kustin juga menyampaikan bahwa setelah penyuluhan UNB bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum-Ciliwung akan memberikan dukungan dengan penyediaan bibit dan benih kopi untuk dapat ditanam di Kawasan hutan Kampung Nyungcung seluas 8 Ha. Bibit kopi didatangkan dari Sumedang sejumlah 2.000 batang dan akan ditambah dari bibit swadaya masyarakat sekitar sejumlah 1.000 batang. Sedangkan tanaman buah-buahan sejumlah 2.000 batang. Jadi total bibit yang telah disediakan sejumlah 5.000 batang. Selanjutnya, UNB juga akan mendampingi masyarakat dalam pembangunan persemaian kopi dengan mendukung penyediaan benih kopi dan pupuk alami kepada KTH Rimba Lestari agar masyarakat mandiri dalam bibit kopi. UNB juga menyerahkan sejumlah dana stimulan untuk pembangunan gubuk kerja di kawasan persemaian tersebut.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!